BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi
elektronika yang pesat saat ini sehingga dengan kemajuan tersebut dapat
membantu dan mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih
praktis, ekonomis dan efisien. Kemudian harga komponennya yang relatif murah
membuat elektronika menjadi sesuatu yang harus dipelajari karena dalam dunia
modern sekarang ini hampir seluruh aktivitas dalam kehidupan manusia diliputi
oleh perangkat elektronika. Begitu juga
dengan alat pengukur suhu yang disebut dengan termometer, dengan alat ini kita
dapat mengetahui berapa derajat suhu lingkungan sekitar kita ataupun untuk
mengukur suhu suatu benda. Pengukuran suhu banyak dilakukan untuk mengukur zat
cair misalnya air yang sedang dipanaskan. Pengukuran suhu biasanya menggunakan
alat manual yaitu termometer. Adapun kekurangan dari pengukuran menggunakan
termometer adalah kurang akuratnya dalam pembacaan nilai ukur. Termometer yang
sering digunakan adalah termometer analog, meski sekarang sudah ditemukan
termometer digital.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah
- Apa yang dimaksud dengan Termometer?
- Siapa yang pertama kali menemukan termometer?
- Jenis termometer apa saja yang sering digunakan (umum)?
1.3 Tujuan
Penulisan
Setiap sesuatu yang ada didunia ini pasti mempunyai tujuan tersendiri tak
terkecuali makalah ini, yang pastinya juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai
oleh kami, diantaranya adalah:
1.
Mengetahui
arti dari termometer dan sejarah termometer,
2.
Mengetahui
jenis-jenis termometer,
3.
Sebagai
pengalaman dalam dunia kepenulisan yang dituntut untuk selalu memberikan asupan
terhadap perkembangan kehidupan,
4.
Sebagai
tugas kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar IPA.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Termometer
Termometer berasal dari bahasa Yunani yaitu thermo yang artinya panas dan
meter yang artinya pengukur. Jadi, thermometer dapat kita definisikan sebagai
alat ukur derajat panas dari suatu materi (benda). Ada dua bagian penting dalam
thermometer yang harus kita pahami, yaitu pendeteksi panas (pada thermometer
raksa yang biasa kita gunakan pendeteksinya adalah cairan raksa (Hg)) dan yang
kedua adalah skala. Skala ini disesuaikan dengan kesepakatan internasional
(International Temperature Scale) yaitu antara 0,65 Kelvin (-272,5 0C) sampai
dengan 1358 Kelvin (10850C).
Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo (1592), ilmuwan
inilah yang pertama kali menemukkan
termometer sebagai pengukur temperatur. Akan tetapi termometer yang dibuatnya,
tidak memiliki skala yang tetap. Gabrielle Fahrenheit (1700), ilmuwan Belanda
ini menemukan temperatur yang memiliki akurasi dan repeatibility yang bagus.
Termometer ini terbuat dari merkuri, untuk titik terendah menggunakan campuran
air es dan garam ( amoniak klorida). Andreas Celcius (1742) . Ilmuwan ini
mengusulakan bahwa nilai yang ada pada es ataupun air mendidih bisa digunakan
sebagai nilai titik lebur dan titik didih. Sehingga pada tahun 1948, disepakati
bahwa 00 sebagai titik lebur dan 1000 sebagai titik didih, yang kemudian lebih
dikenal skala celcius. Lord wiliam Thompson Kelvin (1800). Ilmuwan ini
mengembangkan teori termodinamik dan menciptakan konsep absolut zero.
Daniel Gabriel Fahrenheit (24 Mei 1686-16 September 1736) adalah seorang
fisikawan Jerman. Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia. Dia menemukan pertama
kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan
berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa dalam
pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang
digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai
nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736.
Skala Fahreheit adalah salah satu skala suhu selain Celsius dan Kelvin.
Nama Fahrenheit diambil dari ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit
(1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.Dalam skala ini, titik beku
air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32°F) dan titik didih air adalah 212
derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat
Celsius. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Amerika Serikat.
Anders
Celsius 1701-1744
Anders Celcius merupakan seorang
ilmuwan yang terkenal dengan pengukuran “derajat celcius” nya. Ia lahir di
Uppsala pada tahun 1701. Ayahnya seorang Profesor, yang bernama Nils Celcius.
Sedangkan kakeknya, Magnus Celcius, adalah seorang Profesor di bidang
astronomi. Karena kecerdasan dan bakatnya yang luar biasa di bidang matematika,
Anders Celcius diangkat menjadi Profesor dibidang astronomi di usianya yang
masih muda (tahun 1730).
Anders Celcius memulai perjalanan keilmuwannya
pada tahun 1732. Ia hampir mengunjungi seluruh tempat observasi (penelitian),
dimana ia bekerja dengan para astronom lainnya. Setelah ia kembali ke Uppsala,
tepatnya tahun 1736, Anders Celcius mengikuti perjalanan (ekspedisi) bersama
para astronom ke Tornea yang terletak di wilayah utara Swedia. Tujuan dari
perjalanan tersebut adalah untuk mengukur besar derajat garis meridian (bujur),
mendekati daerah kutub dan membandingkan hasilnya dengan perjalanan serupa ke
Peru (saat ini Ekuador) yang letaknya dekat dengan garis ekuator. Perjalanan
tersebut memperkuat keyakinan / teori Newton bahwa bentuk bumi adalah ellips
dan pada kutubnya rata.
Awalnya Anders celcius tertarik pada
masalah umum, yaitu ‘berat’ dan ‘pengukuran’, termasuk pengukuran suhu. Pada
saat ia masih menjadi murid, terdapat banyak macam thermometer dengan ukuran
yang berbeda. Kemudian Celcius berpikir dan menyadari bahwa saat itu dibutuhkan
sebuah pengukuran yang dapat dipakai secara internasional. Akhirnya ia berhasil
membuat pengukuran suhu yang dapat digunakan di daerah panas maupun dingin. Dan
saat ini, sebagian besar orang menggunakan thermometer celcius untuk melakukan
pengukuran suhu tubuh.
Celcius mempublikasikan sebagian
besar hasil penelitian dan kerjanya di Perhimpunan Ilmuwan di Uppsala yang
merupakan himpunan ilmu pengetahuan tertua di Swedia dan didirikan pada tahun
1710. Di perhimpunan tersebut, Celcius menjadi sekretaris dari tahun 1725 –
1744. Ia juga memimpin sekitar 20 disertasi dalam bidang astronomi. Kemudian ia
menulis sebuah buku yang berjudul “Artihmetics for the Swedish Youth” tahun
1741.
Anders Celcius wafat karena penyakit
TBC pada bulan april 1744 (pada usia 42 tahun). Makamnya berada dekat dengan
kakeknya, Magnus Celcius di dekat gereja “Gamla Uppsala”.
2.2
Perkembangan Termometer
Beberapa ilmuwan merakit beberapa versi termoskop
yang hampir bersamaan. Pada 1593 Galileo Galillei membuat termoskop air
rudimenter yang untuk pertamakalinya dapat mengukur variasi suhu. Saat ini
penemuan Galileo tersebut dinamakan
dengan Termometer Galileo, meskipun definisi awal penemuan tersebut adalah
termoskop. Penemuan Galileo saat itu berupa kontainer yang diisi dengan
bermacam gelembung massa, masing-masing dengan penanda suhu. Daya apung air
berubah bersama suhu dengan beberapa gelembung tenggelam dan beberapa yang lain
terapung. Gelembung terendah mengindikasikan suhu saat itu. Pada 1612 penemu
Italia, Santorio Santorio, menjadi penemu utama yang menggunakan skala numerik
pada termoskop. Barangkali termoskop Santorio merupakan cikal-bakal termometer
klinis, yang didisein untuk diletekkan di mulut pasien untuk mengukur suhu
badan pasien. Namun, peralatan Galileo dan Santorio belum akurat.
Pada 1654, termometer
kaca yang diisi air pertama kali diperkenalkan oleh Grand Duke of Tuscany
Ferdinand II. Ferdinand II menggunakan alkohol sebaga cairannya. Tapi instrumen
Ferdinand II juga belum akurat dan menggunakan skala standar. Termometer yang
dipertimbangkan sebagai termometer modern pertamakali, yaitu termometer dengan
skala standar berbahan merkuri, pertamakali dibuat oleh Daniel Gabriel
Fahreneit pada 1714. Skala Fahrenheit digunakan untuk mencatat perubahan suhu
secara akurat. Dan pada tahun 1742 skala Celcius dikenalkan oleh Ander Celcius.
Skala Celcius memiliki 100º antara titik beku (0ºC) dan titik didih (100ºC) air
murni pada tekanan udara di permukaan laut.
Lord Kelvin
mengembangkan langkah lebih lanjut dalam penemuannya pada skala Kelvin pada
1848. Skala Kelvin mengukur suhu ekstern panas dan suhu ekstern dingin. Kelvin
mengembangkan ide mengenai suhu absolut, yang disebut “Hukum Termodinamika
Kedua” dan mengembangkan hukum teori dinamis panas. Ketika termometer digunakan
untuk mengukur suhu cairan atau udara, termometer diletakkan dicairan atau
udara sementara pembaca suhu
dilangsungkan. Jika mengukur suhu tubuh manusia maka hal itu tudak dapat
dilakukan. Termometer Merkuri dikembangkan agar termometer dapat dikeluarkan
dari tubu etika suhu siap dibaca. Termometer klinis atau teermometer medis
dimodifikasi dengan ujung meruncing pada tabungnya. Ujung runcing ini menjaga
suhu seperti semula pada saat pembacaan suhu dilakukan. Termometer Merkuri
Medis perlu diguncang lebih dulu sebelum dan sesudah pemakaian agar merkuri di
dalamnya tersambung dan mengembalikan termometer ke suhu ruangan.
2.3
Prinsip Kerja Termometer
Alat yang dirancang untuk mengukur
suhu adalah termometer. Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip
kerjanya sebenarnya sama. Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat
termometrik (sifat materi yang berubah terhadap temperatur). Maksudnya, kalau
suhu materi tersebut berubah, bentuk dan ukuran materi tersebut juga
ikut-ikutan berubah. Kebanyakan termometer menggunakan materi yang bisa memuai
ketika suhunya berubah.
Termometer yang sering digunakan
saat ini terdiri dari tabung kaca, di mana terdapat alkohol atau air raksa pada
bagian tengah tabung. Ketika suhu meningkat, alkohol atau air raksa yang berada
di dalam wadah akan memuai sehingga panjang kolom alkohol atau air raksa akan
bertambah. Sebaliknya, ketika suhu menurun, panjang kolom alkohol atau air
raksa akan berkurang. Pada bagian luar tabung kaca terdapat angka-angka yang
merupakan skala termometer tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh ujung kolom
alkohol atau air raksa merupakan nilai suhu yang diukur.
2.4 Manfaat Termometer
Termometer dapat bermanfaat untuk mengukur suhu.
Namun ada banyak jenis termometer yang sudah kita ketahui. Berikut fungsi
termometer yang sering kita jumpai :
Termometer inframerah dapat
digunakan untuk mengukur suhu dimana sensor konvensional tidak dapat digunakan
atau tidak dapat menunjukkan pembacaan yang akurat, seperti sebagai berikut:
- Bila dibutuhkan pengukuran pada respon yang cepat, seperti pengukuran pada benda yang bergerak (contoh: rol, mesin bergerak atau belt conveyor)
- Karena adanya bahan pencemaran atau kondisi berbahaya (misalnya: tegangan tinggi)
- Jarak yang terlalu jauh atau tinggi
- Suhu yang terlalu tinggi untuk termokopel atau kontak sensor lainnya
- Obyek dalam keadaan vakum atau pada kondisi atmosfir terkontrol lainnya
- Obyek dikekelingi oleh medan listrik (seperti induksi panas) Prinsip dasar termometer infra merah adalah bahwa semua obyek memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan.
Termometer
digital, manfaat Termometer digital Kebanyakan
termometer digital dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak, atau dubur
dalam satu menit atau kurang. Termometer digital cocok untuk bayi baru lahir,
bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Termometer Digital Dot, termometer jenis ini sangat bermanfaat untuk mengukur bayi yang masih
menggunakan dot. Biasanya bayi mengisap dot sampai puncak suhu yang didapat,
sehingga bayi tidak sadar jika sedang mengambil suhunya.
Termometer Digital Telinga, Termometer jenis ini sangat akurat untuk mengukur suhu pada bayi ukuran 3
bulan ke atas, namun tidak dianjurkan untuk anak-anak yang baru lahir.
Termometer
Raksa, adalah
termometer merkuri (air raksa) terbungkus kaca untuk mengukur suhu tubuh.
Termometer raksa dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak atau dubur. Namun alat
ini tidak lagi dianjurkan, karena dapat merusak dan merkuri bisa terhirup. Jika
Anda memiliki sebuah termometer merkuri, pertimbangkan untuk menggantinya.
2.5 Jenis - Jenis Termometer
Berikut jenis-jenis termometer yang
ada sekarang ini:
1. Thermometer menurut isinya
dibagi menjadi :
a) Termometer cair
b) Termometer padat
c) ermometer
digital
2. Thermometer
berdasarkan penggunaannya :
a)
Termometer klinis
Termometer ini khusus
digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi dengan raksa atau
alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang
berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak
berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer
ini antara 35°C sampai 42°C.
b)
Termometer laboratorium
Termometer laboratorium
ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Alat termometer ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material
kaca dengan kandungan air raksa/alkohol di ujung bawah. Untuk tujuan
pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika
temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang
telah ditentukan. Memiliki jangkauan ukur –40oC sampai dengan 360oC.
Biasa digunakan untuk termometer badan.
Adapun cara
kerja secara umum adalah sbb ;
1.
Sebelum
terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2.
Perubahan
suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3.
Volume
merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4.
Skala pada
termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
c)
Thermometer
ruangan (termometer dinding)
Termometer
ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya termometer
ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya yang berbeda. Skala
termometer ini antara -50°C sampai 50°C .
d)
Thermometer
digital
Karena
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip
kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer
digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Secara
terperinci prinsip kerja thermometer digital dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah
nilai tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya. Perubahan
nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa
dikonversi ke dalam bentuk tampilan display. Sebelum dikonversi, nilai arus ini
di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator,
fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt yang
akan dikonversi ke display.
Prosedur
Pengukuran dan Kalibrasi Termometer Digital
Pengukuran suhu tidak dapat dilakukan secara langsung dan memanfaatkan perubahan sifat fisika dari benda ukur karena pengaruh suhu.
Pengukuran suhu tidak dapat dilakukan secara langsung dan memanfaatkan perubahan sifat fisika dari benda ukur karena pengaruh suhu.
e)
Termokopel
Merupakan
termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya. Ketika terkena
panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian
ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka
yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda
f)
Termistor.
Memiliki
jangkauan ukur –60oC sampai dengan 300oC. Tetapi kurang
akurat dengan kecepatan respon pengukuran yang sedang.
g)
Infra merah.
Memiliki
jangkauan ukur–50oC sampai dengan 3000oC. Tingkat akurasi
yang rendah tetapi respon pengukuran yang cepat.
h)
Pyrometer.
Untuk
mengukur intensitas radiasi, skalanya antara 500oC samapai 3000oC. Tingkat akurasi
yang kurang tepat dengan respon pengukuran yang sedang
i)
Hambatan
Platina (RTD “ Resistance Termometer Devices)
Adalah
termometer yang bekerja berdasarkan pada perubahan tahanan yang terjadi pada
sensor termometer karena pengaruh suhu media/benda yang diukur suhunya.
Termometer ini lebih teliti dan stabil dibandingkan termokopel dan lebih kuat
serta rentang ukur suhu lebih lebar daripada termistor. Tingkat akurasi yang
lebih akurat tetapi kecepatan pengukuran yang lambat. Media
termometriknya adalah kawat platina. RTD ini memiliki jangkauan ukur –200oC
sampai dengan 850oC.
2.6 Faktor - Faktor Ketidakpastian
Setiap pengukuran pasti memunculkan sebuah ketidakpastian pengukuran, yaitu
perbedaan antara dua hasil pengukuran. Timbulnya ketidakpastian dalam
pengukuran menunjukkan ketidalksempurnaan manusia secara keseluruhan . Karena
tidak adanya kebenaran mutlak di dunia ini. Sumber ketidakpastianlah yang turut
memberikan kontribusi selain juga pada alat-alat bantu (kalibrator) yang
digunakan untuk mengukur suhu juga resolusi alatnya, pengaruh lingkungan.
sebenarnya. Ketidakpastian juga disebut kesalahan, sebab menunjukkan perbedaan
antara nilai yang diukur dan nilai sebenarnya.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor itu dibagi dalam 2 garis besar, yaitu ketidakpastian bersistem dan ketidakpastian acak:
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor itu dibagi dalam 2 garis besar, yaitu ketidakpastian bersistem dan ketidakpastian acak:
Ø Kesalahan kalibrasi
Kesalahan dalam memberi skala pada
saat alat ukur dibuat sehingga tiap kali alat itu digunakan, ketidakpastian
selalu muncul dalam tiap pengukuran. Kesalahan
titik nol pada titik nol skala ukur tidak berimpit dengan titik nol jarum
penunjuk alat ukur.
Ø Kesalahan
komponen alat
Sering terjadi pada pegas. Biasanya terjadi bila pegas sudah sering
dipakai.Gesekan Kesalahan yang timbul akibat gesekan pada bagian-bagian alat
yang bergerak.
Ø Paralaks
Kesalahan posisi dalam membaca skala alat ukur.Ketidakpastaian acak Gerak Brown molekul udara. Menyebabkan jarum penunjuk skala alat ukur terpengaruh.
Kesalahan posisi dalam membaca skala alat ukur.Ketidakpastaian acak Gerak Brown molekul udara. Menyebabkan jarum penunjuk skala alat ukur terpengaruh.
2.8 Penelitian (Pengukuran Temperatur dengan menggunakan Termometer)
Ø Tujuan penelitian: Mempelajari cara menggunakan thermometer untuk mengukur temperature
Ø Alat dan Bahan:
1. Termometer
batang, 2 buah;
2. Gelas
Ukur/Tabung reaksi (yang anti panas), 2 buah;
3. Pembakar
Spirtus lengkap dengan kaki tiga dan lapisan asbesnya, 1 set;
4. Air
secukupnya;
5. Es balok/es
batu secukupnya.
6. Alat
pengukur waktu (stopwatch/jam tangan)
Ø
Kegiatan Pengukuran
1. Siapkan
gelas ukur/tabung reaksi, Bunsen pembakar lengkap dengan kaki tiga dan lapisan
asbesnya dan thermometer.
2. Isi gelas
ukur dengan air hingga setengah bagian dan letakkan diatas kaki tiga yang sudah
dialasi dengan asbesnya, tetapi tanpa ada alat pembakar
3. Ukur
temperaturnya air yang ada di dalam gelas ukur tersebut sebagai temperature
mula-mula (T0). Lalu tulis hasilnya supaya tidak lupa.
4. Nyalakan Bunsen
pembakar dan tunggu beberapa saat hingga nyalanya terlihat normal.
5. Letakkan
Bunsen pembakar tadi tepat dibawah gelas kimia bersamaan dengan menjalankan
alat pengukur waktu misalnya stopwatch/jam tangan, dan amati perkembangan suhu
dengan melihat thermometer di setiap menit.
6. Kemudian tulis hasil pengamatan tersebut supaya tidak lupa.
Ø Hasil Pengamatan
NST Termometer =
Temperatur mula-mula (T0) = 30
NO.
|
Menit ke-
|
Temperatur (Ti)
|
Perubahan
Temperatur ( T)
|
1.
|
1
|
37 oC
|
7 oC
|
2.
|
2
|
41 oC
|
4 oC
|
3.
|
3
|
45 oC
|
4 oC
|
4.
|
4
|
47 oC
|
5 oC
|
5.
|
5
|
51 oC
|
6 oC
|
6.
|
6
|
53 oC
|
2 oC
|
Ø
Penjelasan hubungan
antara lamanya pemanasan dengan perubahan temperature zat cair:
Bahwasannya
zat cair apabila dipanaskan maka temperatue suhunya akan meningkat, akan tetapi
perubahan temperaturenya tidak selalu sama.
Ø
Kesimpulan dan Saran
Bahwasannya
jika suatu zat cair dipanaskan maka temperatue suhunya akan meningkat, tetapi
perubahan temperaturenya tidak selalu sama. Perubahan temperature setiap waktu
tidak selalu sama ada yang meningkat cepat ada yang lambat dikarenakan banyak
factor antara lain yaitu:
v
Arah angin yang tidak
menentu
v
Kondisi api yang tidak
setabil
v
Jaraknya api dengan
media yang diujikan
v
Kondisi suhu ruangan
yang tidak setabil
Saranya sebaiknya jika melakukan penelitian
usahakan kondisi api setabil, penggunaan thermometer dengan benar, ketepatan
waktu yang sama, jarak antara api dengan media yang diujikan sama.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Thermometer
dapat kita definisikan sebagai alat ukur derajat panas dari suatu materi
(benda). Thermometer pertama kali
ditemukan oleh Galileo (1592). Dan
jenis thermometer yang sering digunakan (umum) adalah jenis thermometer yang
berisi zat cair raksa dan alcohol yang dimasukkan kedalam pipa kapiler dari
gelas.
3.2
Saran-saran
Gunakan thermometer yang
sesuai dengan fungsi,kegunaan, dan kebutuhannya untuk mendapatkan hasil yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
ilhammawmaw.files.wordpress.com/2011/04/sejarah-termometer1.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar