BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan
berbahasa yang bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan yang
ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara berarti
mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif melalui lambang-lambang bunyi
agar terjadi kegiatan komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Memang setiap
orang dikodratkan untuk bisa berbicara atau berkomunikasi secara lisan, tetapi
tidak semua memiliki keterampilan untuk berbicara secara baik dan benar. Oleh
karena itu, pelajaran berbicara seharusnya mendapat perhatian dalam pengajaran
keterampilan berbahasa di sekolah dasar. Seperti yang diungkapkan Galda (dalam
Supriyadi, 2005: 178) keterampilan berbicara di SD merupakan inti dari proses
pembelajaran bahasa di sekolah, karena dengan pembelajaran berbicara siswa
dapat berkomunikasi di dalam maupun di luar kelas sesuai dengan perkembangan
jiwanya. Pendapat tersebut juga didukung oleh Farris (dalam Supriyadi, 2005:
179) yang menyatakan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting
diajarkan karena dengan keterampilan itu seorang siswa akan mampu mengembangkan
kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir tersebut
akan terlatih ketika mereka mengorganisasikan, mengonsepkan, dan
menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan. Dengan
kata lain, dalam kehidupan sehari-hari siswa selalu melakukan dan dihadapkan
pada kegiatan berbicara. Namun pada kenyataannya pembelajaran berbicara di
sekolah-sekolah belum bisa dikatakan maksimal, sehingga keterampilan siswa
dalam berbicara pun masih rendah.
metode bermain peran adalah metode yang lebih efektif dan lebih efisien untuk
diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Dikatakan efektif karena
penerapan metode bermain peran akan lebih menghemat waktu, hal ini disebabkan
karena siswa dapat tampil praktik berbicara secara berkelompok. Selain itu
siswa dapat menghilangkan perasaan takut dan malu karena mereka dapat tampil
dan bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Sedangkan dikatakan efisien, dimungkinkan
karena proses belajar di SD lebih banyak dilakukan dengan bermain sambil
belajar atau belajar sambil bermain. Permainan adalah hal paling menarik untuk
anak-anak usia sekolah dasar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang
diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah
- Apa yang di
maksud dengan membaca cepat?
- Apa yang
dimaksud dengan membaca dalam hati?
- Apa saja
yang termasuk ketrampilan menulis itu?
1.3 Tujuan Penulisan
Setiap sesuatu yang ada
didunia ini pasti mempunyai tujuan tersendiri tak terkecuali makalah ini, yang
pastinya juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh kami, diantaranya
adalah:
1.
Mengetahui ketrampilan
membaca meliputi apa saja.
2.
Sebagai
pengalaman dalam dunia kepenulisan yang dituntut untuk selalu memberikan asupan
terhadap perkembangan kehidupan
3.
Sebagai tugas
kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan bahasa indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Ketrampilan membaca
Keterampilan membaca memang amat diperlukan oleh
siapa pun yang mulai memasuki dunia informasi melalui media tulis, baik dengan
media buku maupun media lain, termasuk jaringan yang semakin maju. Oleh sebab
itu, sebagai suatu keterampilan berbahasa, membaca memerlukan pelatihan dan
strategi khusus guna memperoleh hasil yang optimal dari apa yang kita inginkan.
Berikut adalah macam-macam ketrampilan membaca:
- Membaca Cepat
Membaca
cepat merupakan suatu keterampilan membaca yang dalam waktu seefektif mungkin
dapat membaca sebanyak-banyaknya dengan memahami atau mengerti yang dibacanya.
Membaca cepat merupakan suatu cara menggunakan berbagai bahan dokumen secara
efektif dan cepat yang berkaitan dengan berbagai jenis informasi yang perlu
dicerap dan direproduksi. Membaca cepat juga berkaiatan dengan teknik
memusatkan perhatian terhadap yang dibutuhkan melalui wacana informasi bacaan.
Pengertian membaca cepat menurut para
Ahli:
- Tampubolon,
1990 :
Ø Membaca cepat adalah membaca yang
mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya.
Ø Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan
tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Artinya, seorang pembaca cepat
yang baik, tidak menerapkan kecepatan membacanya secara konstan di berbagai
cuaca dan keadaan membacanya.
Ø Penerapan kemampuan membaca cepat itu
disesuaikan dengan tujuan membacanya, aspek bacaan yang digali (keperluan) dan
berat ringannya bahan bacaan.
- Colin Rose
(2002):
Ø Membaca cepat adalah keterampilan yang
sangat bermanfaat untuk keperluan membaca sekilas dan pemahaman secara cepat
serta biasanya mencegah kita bosan.
Ø Rumus rata-rata kecepatan membaca:
Jumlah
kata yang dibaca x 60 = kata /
menit
Jumlah
waktu detik membaca
Contoh:
600
kata x 60= 9.000 kata / menit
4 menit
Tujuan Membaca Cepat
1.
Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau
tulisan singkat.
2.
Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
3.
Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam
perpustakaan
Manfaat Membaca Cepat
v Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri
bahan halaman buku atau bacaan;
v Tidak banyak waktu yang terbuang karena
tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian yang tidak kita perlukan
v banyak
informasi penting dapat diserap dalam waktu yang cepat
v membaca
memperluas wawasan
v membaca
cepat meningkatkan kemahiran berbahasa
v membaca cepat membantu Anda menghadapi
ujian/tes
v membaca cepat meningkatkan pemahaman terhadap
teks yang dibaca.
2.
Membaca
Nyaring
Membaca
nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya
dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat
menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran,
perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.Ketrampilan
yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya
adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan
bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
3. Membaca Dalam Hati
3. Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan
membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang
dibacanya.Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain
adalah:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada
desis apapun.
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala.
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring.
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk.
5. mengerti dan memahami bahan bacaan.
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca.
7. membaca dengan pemahaman yang baik.
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran
yang terdapat dalam bacaan.
Secara
garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca
ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua
jenis membaca tersebut :
I.
Membaca Ekstensif
Membaca
ekstensif adalah membaca secara luas.Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi:
1. Membaca Survai
(Survey Reading)
2. Membaca Sekilas
3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)
2. Membaca Sekilas
3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)
II.
Membaca
Intensif
Membaca
intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk
menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif
adalah :
a. Membaca Telaah Isi
b. Membaca Telaah Bahasa
2.2 Ketrampilan Menulis
- Konsep Menulis
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan,
atau informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa
menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan
atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan.
Kegiatan menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa memiliki fungsi dan tujuan:
personal, interaksional, informatif, instrumental, heuristik,dll
Sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa, menulis
atau mengarang merupakan kegiatan yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak
pada tuntutan kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara runtut
dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan
lainnya.
Akan tetapi, di balik kerumitannya, menulis menjanjikan manfaat
yang begitu besar dalam membantu pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,
kepercayaan diri dan keberanian, serta kebiasaan dan kemampuan dalam menemukan,
mengumpulkan,mengolah, dan mengumpulkan informasi. Sayangnya, tidak banyak
orang yang suka menulis. Di antara penyebabnya ialah karena orang merasa tidak
berbakat serta tidak tahu bagaimana dan untuk apa menulis. Menulis sebagai
salah satu keterampilan berbahasa tak dapat dilepaskan dari aspek-aspek
keterampilan berbahasa lainnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi. Berikut
adalah jenis-jenis tulisan:
- Surat
Kata ‘surat’ berarti kertas yang ditulis atau dengan kata lain
surat adalah kertas yang berisi tulisan. Jika kita berbicara tentang tulisan
maka kaitannya adalah dengan bahasa. Bahasa pada hakikatnya adalah alat
komunikasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang membuat atau
menulis surat dengan tujuan mengomunikasikan sesuatu kepada orang lain.
Secara garis besar surat dapat dikelompokkan menjadi surat
pribadi, surat dinas, dan surat yang dibuat untuk kepentingan sosial.
Surat lamaran sebenarnya merupakan salah satu surat pribadi hanya surat ini memiliki tujuan khusus yaitu untuk memperoleh suatu pekerjaan. Surat dinas merupakan surat resmi yang digunakan oleh suatu instansi untuk kepentingan administrasi baik pemerintahan maupun swasta. Dari segi bahasa surat dinas memiliki empat ciri yakni:
Surat lamaran sebenarnya merupakan salah satu surat pribadi hanya surat ini memiliki tujuan khusus yaitu untuk memperoleh suatu pekerjaan. Surat dinas merupakan surat resmi yang digunakan oleh suatu instansi untuk kepentingan administrasi baik pemerintahan maupun swasta. Dari segi bahasa surat dinas memiliki empat ciri yakni:
1) bahasa
yang jelas artinya, bahasa yang digunakan tidak memberikan peluang untuk
ditafsirkan secara berbeda oleh si penerima surat
2) bahasa
yang lugas dan singkat artinya, bahasa yang digunakan langsung tertuju pada
persoalan yang ingin dikemukakan sehingga tidak berbelit-belit
3) bahasa
yang santun artinya, bahasa yang digunakan menunjukkan rasa hormat dan
penghargaan yang wajar kepada si penerima surat.
4) bahasa
yang resmi artinya, bahasa yang digunakan mengikuti kaidah baku bahasa
Indonesia yang tercermin dari pilihan kata, ejaan, dan struktur kalimat yang
digunakan.
- Pengumuman dan Iklan
Iklan setidaknya memiliki dua pengertian. Pertama, iklan adalah
berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada
barang dan jasa yang ditawarkan. Kedua, iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak
mengenai barang atau jasa yang dijual, di pasang di media massa, seperti di
surat kabar dan majalah, atau di tempat-tempat umum.
Elemen-elemen yang terdapat dalam iklan, menurut Freud D. White,
terdiri atas tiga hal yang berfungsi saling menguatkan, yakni tema, ilustrasi,
serta naskah dan logo. Sebagaimana dalam wacana, tema memiliki peran yang
strategis dalam menyuarakan isi pesan sekaligus menampilkan daya tarik terhadap
suatu kepentingan dasar pembaca setelah menyajikan pesan sumber.
Terdapat beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi agar sebuah
iklan dapat menarik pembaca atau calon konsumen yaitu, berbentuk pemberitahuan
tentang barang dan jasa; menggunakan metode yang dapat memotivasi; dipasang
pada media yang sesuai; menggunakan bahasa yang persuasif dan ilustrasi yang
menarik.
- Naskah
Kata naskah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai:
1.
karangan
yang masih ditulis tangan
2.
karangan seseorang yang belum diterbitkan
3.
bahan-bahan
berita yang siap untuk diset
4.
rancangan.
Naskah dapat berupa karya sastra yang masih dalam tulisan
tangan, dalam hal ini adalah karya-karya sastra lama. Karya-karya sastra lama
sebelum abad 19 pada umumnya ditulis tangan dengan menggunakan wadah daun
lontar dan sejenisnya, kulit kayu, dan kulit binatang yang dipilih dan memiliki
ketahanan bila disimpan dalam waktu yang cukup lama. Setelah kertas datang dan
para penulis mengenal kertas sebagai wadah tulisan, baru kemudian para
sastrawan menuliskan karya-karyanya di atas kertas. Selain pada sastra lama,
digunakan pula istilah naskah pada satu genresastra yaitu drama. Naskah drama
digunakan sebagai bahan latihan sebuah kelompok teater. Sejenis dengan naskah
drama terdapat naskah film, sinetron, dan televisi yang fungsinya sama dengan
naskah drama.
Pengertian lain mengatakan bahwa naskah adalah karangan yang belum diterbitkan. Contoh untuk memahami definisi ini adalah bahan sebuah buku yang masih dalam proses untuk diterbitkan. Artinya, bahan buku tersebut masih ditelaah, diedit atau disunting. Bahan buku yang masih dalam proses ini (pengolahan) disebut juga naskah. Jenis naskah yang lain adalah naskah berita. Naskah berita berisi informasi yang akan disusun menjadi berita yang akan diterbitkan di surat kabar. Masih berkaitan dengan informasi yang ditulis dan bertujuan untuk diberitahukan kepada khalayak, baik secara tertulis yang berupa selebaran, maupun secara lisan yang berupa ceramah atau pidato juga disebut sebagai naskah. Jenis naskah seperti ini disebut sebagai naskah pengumuman dan naskah pidato.
Pengertian lain mengatakan bahwa naskah adalah karangan yang belum diterbitkan. Contoh untuk memahami definisi ini adalah bahan sebuah buku yang masih dalam proses untuk diterbitkan. Artinya, bahan buku tersebut masih ditelaah, diedit atau disunting. Bahan buku yang masih dalam proses ini (pengolahan) disebut juga naskah. Jenis naskah yang lain adalah naskah berita. Naskah berita berisi informasi yang akan disusun menjadi berita yang akan diterbitkan di surat kabar. Masih berkaitan dengan informasi yang ditulis dan bertujuan untuk diberitahukan kepada khalayak, baik secara tertulis yang berupa selebaran, maupun secara lisan yang berupa ceramah atau pidato juga disebut sebagai naskah. Jenis naskah seperti ini disebut sebagai naskah pengumuman dan naskah pidato.
- Karangan
Karangan Ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran
keilmuan, yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan
sistematis-metodis dan sintesis-analitis. Sebagai sebuah tulisan ilmiah,
karangan ini memiliki ciri-ciri yang harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif) adalah:
Ø bersifat metodis dan sistematis
Ø dalam pembahasannya menggunakan ragam bahasa ilmiah
Agar suatu karangan mampu memiliki ciri keilmiahannya, karangan
jenis ini menuntut adanya persyaratan material, yang di dalamnya mencakup
adanya topik yang dibicarakan, tema yang menjadi tujuan/sasaran penulisan,
alinea yang merangkaikan pokok-pokok pembicaraan, serta kalimat-kalimat yang
mengungkapkan dan mengembangkan pokok-pokok pembicaraan, serta persyaratan
formal, yang di dalamnya mencakup tata bentuk karangan yaitu:
v preliminaries (halaman-halaman awal) yang meliputi judul, kata
pengantar, aneka daftar (daftar isi, daftar tabel/bagan/lampiran)
v main body (isi utama) yang meliputi pendahuluan, isi, dan
penutup
v reference matter (halaman-halaman akhir) yang meliputi daftar
pustaka, lampiran, dan biodata penulis.
Karangan dibagi dua yaitu karangan ilmiah dan non ilmiah.
karangan ilmiah yaitu karangan yang berbaur penelitian, fakta, dan sudah
terbukti adanya. Beberapa contoh karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,
hikayat, cerita pendek, cerita bersambung, novel, roman, puisi, dan naskah
drama
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Membaca cepat merupakan suatu keterampilan membaca yang
dalam waktu seefektif mungkin dapat membaca sebanyak-banyaknya dengan memahami atau mengerti
yang dibacanya. Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang
dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya. Dan yang
termasuk ketrampila nmenulis adalah membuat surat baik resmi ataupun tidak resmi,
karangan, naskah, pengumuman dan iklan.
3.2 Saran-saran
Satu hal yang
sangat penting untuk Anda lakukan supaya bisa membuat Ketrampilan membaca dan
menulis andah menjadi baik yaitu berlatih membaca dari berbagai macam dan
bentuk tulisan dalam buku,majalah,dll. Tanpa anda mau berlatih atau sering
membaca, pengetahuan yang Anda peroleh dari makalah ini akan menjadi sangat
sia-sia. Coba mintalah teman Anda untuk menjadi pendengar sekaligus memberikan
masukan atas latihan yang Anda lakukan. Seringlah banyak membaca dan berlatih
berbicara, pasti Anda akan berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
David
Haryalesmana Wahid.2009.”Jenis-jenis Membaca dan Karakteristiknya”.Dalam www.google.com.
8Okt2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar