Kamis, 14 November 2013

KETRAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan yang ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif melalui lambang-lambang bunyi agar terjadi kegiatan komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Memang setiap orang dikodratkan untuk bisa berbicara atau berkomunikasi secara lisan, tetapi tidak semua memiliki keterampilan untuk berbicara secara baik dan benar. Oleh karena itu, pelajaran berbicara seharusnya mendapat perhatian dalam pengajaran keterampilan berbahasa di sekolah dasar. Seperti yang diungkapkan Galda (dalam Supriyadi, 2005: 178) keterampilan berbicara di SD merupakan inti dari proses pembelajaran bahasa di sekolah, karena dengan pembelajaran berbicara siswa dapat berkomunikasi di dalam maupun di luar kelas sesuai dengan perkembangan jiwanya. Pendapat tersebut juga didukung oleh Farris (dalam Supriyadi, 2005: 179) yang menyatakan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara penting diajarkan karena dengan keterampilan itu seorang siswa akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir tersebut akan terlatih ketika mereka mengorganisasikan, mengonsepkan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan. Dengan kata lain, dalam kehidupan sehari-hari siswa selalu melakukan dan dihadapkan pada kegiatan berbicara. Namun pada kenyataannya pembelajaran berbicara di sekolah-sekolah belum bisa dikatakan maksimal, sehingga keterampilan siswa dalam berbicara pun masih rendah.
metode bermain peran adalah metode yang  lebih efektif dan lebih efisien untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Dikatakan efektif karena penerapan metode bermain peran akan lebih menghemat waktu, hal ini disebabkan karena siswa dapat tampil praktik berbicara secara berkelompok. Selain itu siswa dapat menghilangkan perasaan takut dan malu karena mereka dapat tampil dan bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Sedangkan dikatakan efisien, dimungkinkan karena proses belajar di SD lebih banyak dilakukan dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Permainan adalah hal paling menarik untuk anak-anak usia sekolah dasar.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah
  1. Apa yang di maksud dengan membaca cepat?
  2. Apa yang dimaksud dengan membaca dalam hati?
  3. Apa saja yang termasuk ketrampilan menulis itu?

1.3  Tujuan Penulisan
Setiap sesuatu yang ada didunia ini pasti mempunyai tujuan tersendiri tak terkecuali makalah ini, yang pastinya juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh kami, diantaranya adalah:
1.      Mengetahui ketrampilan membaca meliputi apa saja.
2.      Sebagai pengalaman dalam dunia kepenulisan yang dituntut untuk selalu memberikan asupan terhadap perkembangan kehidupan
3.      Sebagai tugas kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan bahasa indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Ketrampilan membaca
Keterampilan membaca memang amat diperlukan oleh siapa pun yang mulai memasuki dunia informasi melalui media tulis, baik dengan media buku maupun media lain, termasuk jaringan yang semakin maju. Oleh sebab itu, sebagai suatu keterampilan berbahasa, membaca memerlukan pelatihan dan strategi khusus guna memperoleh hasil yang optimal dari apa yang kita inginkan. Berikut adalah macam-macam ketrampilan membaca:
  1.  Membaca Cepat
Membaca cepat merupakan suatu keterampilan membaca yang dalam waktu seefektif mungkin dapat membaca sebanyak-banyaknya dengan memahami atau mengerti yang dibacanya. Membaca cepat merupakan suatu cara menggunakan berbagai bahan dokumen secara efektif dan cepat yang berkaitan dengan berbagai jenis informasi yang perlu dicerap dan direproduksi. Membaca cepat juga berkaiatan dengan teknik memusatkan perhatian terhadap yang dibutuhkan melalui wacana informasi bacaan.
Pengertian membaca cepat menurut para Ahli:
  1. Tampubolon, 1990 :
Ø  Membaca cepat adalah membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya.
Ø  Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Artinya, seorang pembaca cepat yang baik, tidak menerapkan kecepatan membacanya secara konstan di berbagai cuaca dan keadaan membacanya.
Ø  Penerapan kemampuan membaca cepat itu disesuaikan dengan tujuan membacanya, aspek bacaan yang digali (keperluan) dan berat ringannya bahan bacaan.
  1. Colin Rose (2002):
Ø  Membaca cepat adalah keterampilan yang sangat bermanfaat untuk keperluan membaca sekilas dan pemahaman secara cepat serta biasanya mencegah kita bosan.
Ø  Rumus rata-rata kecepatan membaca:
Jumlah kata yang dibaca          x 60 = kata / menit
Jumlah waktu detik membaca
  Contoh:
600 kata x 60= 9.000 kata / menit
       4 menit    
Tujuan Membaca Cepat
1.      Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat.
2.      Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
3.      Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan
Manfaat Membaca Cepat
v  Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan;
v  Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian yang tidak kita perlukan
v  banyak informasi penting dapat diserap dalam waktu yang cepat
v  membaca memperluas wawasan
v  membaca cepat meningkatkan kemahiran berbahasa
v   membaca cepat membantu Anda menghadapi ujian/tes
v   membaca cepat meningkatkan pemahaman terhadap teks yang dibaca.

2.      Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
3Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain adalah:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun.
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala.
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring.
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk.
5. mengerti dan memahami bahan bacaan.
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca.
7. membaca dengan pemahaman yang baik.
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :
I.                    Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas.Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi:
1. Membaca Survai (Survey Reading)
2. Membaca Sekilas
3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)
II.                Membaca Intensif
Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :
a.       Membaca Telaah Isi
b.      Membaca Telaah Bahasa

2.2  Ketrampilan Menulis
  1. Konsep Menulis
Menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa memiliki fungsi dan tujuan: personal, interaksional, informatif, instrumental, heuristik,dll
Sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa, menulis atau mengarang merupakan kegiatan yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan lainnya.
Akan tetapi, di balik kerumitannya, menulis menjanjikan manfaat yang begitu besar dalam membantu pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, kepercayaan diri dan keberanian, serta kebiasaan dan kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan,mengolah, dan mengumpulkan informasi. Sayangnya, tidak banyak orang yang suka menulis. Di antara penyebabnya ialah karena orang merasa tidak berbakat serta tidak tahu bagaimana dan untuk apa menulis. Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa tak dapat dilepaskan dari aspek-aspek keterampilan berbahasa lainnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi. Berikut adalah  jenis-jenis tulisan:
  1. Surat
Kata ‘surat’ berarti kertas yang ditulis atau dengan kata lain surat adalah kertas yang berisi tulisan. Jika kita berbicara tentang tulisan maka kaitannya adalah dengan bahasa. Bahasa pada hakikatnya adalah alat komunikasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang membuat atau menulis surat dengan tujuan mengomunikasikan sesuatu kepada orang lain.
Secara garis besar surat dapat dikelompokkan menjadi surat pribadi, surat dinas, dan surat yang dibuat untuk kepentingan sosial.
Surat lamaran sebenarnya merupakan salah satu surat pribadi hanya surat ini memiliki tujuan khusus yaitu untuk memperoleh suatu pekerjaan. Surat dinas merupakan surat resmi yang digunakan oleh suatu instansi untuk kepentingan administrasi baik pemerintahan maupun swasta. Dari segi bahasa surat dinas memiliki empat ciri yakni:
1)  bahasa yang jelas artinya, bahasa yang digunakan tidak memberikan peluang untuk ditafsirkan secara berbeda oleh si penerima surat
2)   bahasa yang lugas dan singkat artinya, bahasa yang digunakan langsung tertuju pada persoalan yang ingin dikemukakan sehingga tidak berbelit-belit
3)  bahasa yang santun artinya, bahasa yang digunakan menunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang wajar kepada si penerima surat.
4)  bahasa yang resmi artinya, bahasa yang digunakan mengikuti kaidah baku bahasa Indonesia yang tercermin dari pilihan kata, ejaan, dan struktur kalimat yang digunakan.
  1. Pengumuman dan Iklan
Iklan setidaknya memiliki dua pengertian. Pertama, iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Kedua, iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, di pasang di media massa, seperti di surat kabar dan majalah, atau di tempat-tempat umum.
Elemen-elemen yang terdapat dalam iklan, menurut Freud D. White, terdiri atas tiga hal yang berfungsi saling menguatkan, yakni tema, ilustrasi, serta naskah dan logo. Sebagaimana dalam wacana, tema memiliki peran yang strategis dalam menyuarakan isi pesan sekaligus menampilkan daya tarik terhadap suatu kepentingan dasar pembaca setelah menyajikan pesan sumber.
Terdapat beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi agar sebuah iklan dapat menarik pembaca atau calon konsumen yaitu, berbentuk pemberitahuan tentang barang dan jasa; menggunakan metode yang dapat memotivasi; dipasang pada media yang sesuai; menggunakan bahasa yang persuasif dan ilustrasi yang menarik.
  1. Naskah
Kata naskah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai:
1.      karangan yang masih ditulis tangan
2.       karangan seseorang yang belum diterbitkan
3.      bahan-bahan berita yang siap untuk diset
4.      rancangan.
Naskah dapat berupa karya sastra yang masih dalam tulisan tangan, dalam hal ini adalah karya-karya sastra lama. Karya-karya sastra lama sebelum abad 19 pada umumnya ditulis tangan dengan menggunakan wadah daun lontar dan sejenisnya, kulit kayu, dan kulit binatang yang dipilih dan memiliki ketahanan bila disimpan dalam waktu yang cukup lama. Setelah kertas datang dan para penulis mengenal kertas sebagai wadah tulisan, baru kemudian para sastrawan menuliskan karya-karyanya di atas kertas. Selain pada sastra lama, digunakan pula istilah naskah pada satu genresastra yaitu drama. Naskah drama digunakan sebagai bahan latihan sebuah kelompok teater. Sejenis dengan naskah drama terdapat naskah film, sinetron, dan televisi yang fungsinya sama dengan naskah drama.
Pengertian lain mengatakan bahwa naskah adalah karangan yang belum diterbitkan. Contoh untuk memahami definisi ini adalah bahan sebuah buku yang masih dalam proses untuk diterbitkan. Artinya, bahan buku tersebut masih ditelaah, diedit atau disunting. Bahan buku yang masih dalam proses ini (pengolahan) disebut juga naskah. Jenis naskah yang lain adalah naskah berita. Naskah berita berisi informasi yang akan disusun menjadi berita yang akan diterbitkan di surat kabar. Masih berkaitan dengan informasi yang ditulis dan bertujuan untuk diberitahukan kepada khalayak, baik secara tertulis yang berupa selebaran, maupun secara lisan yang berupa ceramah atau pidato juga disebut sebagai naskah. Jenis naskah seperti ini disebut sebagai naskah pengumuman dan naskah pidato.
  1. Karangan
Karangan Ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analitis. Sebagai sebuah tulisan ilmiah, karangan ini memiliki ciri-ciri yang harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif) adalah:
Ø  bersifat metodis dan sistematis
Ø  dalam pembahasannya menggunakan ragam bahasa ilmiah
Agar suatu karangan mampu memiliki ciri keilmiahannya, karangan jenis ini menuntut adanya persyaratan material, yang di dalamnya mencakup adanya topik yang dibicarakan, tema yang menjadi tujuan/sasaran penulisan, alinea yang merangkaikan pokok-pokok pembicaraan, serta kalimat-kalimat yang mengungkapkan dan mengembangkan pokok-pokok pembicaraan, serta persyaratan formal, yang di dalamnya mencakup tata bentuk karangan yaitu:
v  preliminaries (halaman-halaman awal) yang meliputi judul, kata pengantar, aneka daftar (daftar isi, daftar tabel/bagan/lampiran)
v  main body (isi utama) yang meliputi pendahuluan, isi, dan penutup
v  reference matter (halaman-halaman akhir) yang meliputi daftar pustaka, lampiran, dan biodata penulis.
Karangan dibagi dua yaitu karangan ilmiah dan non ilmiah. karangan ilmiah yaitu karangan yang berbaur penelitian, fakta, dan sudah terbukti adanya. Beberapa contoh karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerita pendek, cerita bersambung, novel, roman, puisi, dan naskah drama

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
            Membaca cepat merupakan suatu keterampilan membaca yang dalam waktu seefektif mungkin dapat membaca sebanyak-banyaknya dengan memahami atau mengerti yang dibacanya. Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya. Dan yang termasuk ketrampila nmenulis adalah membuat surat baik resmi ataupun tidak resmi, karangan, naskah, pengumuman dan iklan.

3.2 Saran-saran
            Satu hal yang sangat penting untuk Anda lakukan supaya bisa membuat Ketrampilan membaca dan menulis andah menjadi baik yaitu berlatih membaca dari berbagai macam dan bentuk tulisan dalam buku,majalah,dll. Tanpa anda mau berlatih atau sering membaca, pengetahuan yang Anda peroleh dari makalah ini akan menjadi sangat sia-sia. Coba mintalah teman Anda untuk menjadi pendengar sekaligus memberikan masukan atas latihan yang Anda lakukan. Seringlah banyak membaca dan berlatih berbicara, pasti Anda akan berhasil.

DAFTAR PUSTAKA
Mbah Brata Edu.2010.”Ketrampilan Membaca”.Dalam www.google.com. 1Okt2011
Usep Kuswari.2011.”Membaca cepat”.Dalam www.google.com. 8Okt2011
David Haryalesmana Wahid.2009.”Jenis-jenis Membaca dan Karakteristiknya”.Dalam www.google.com. 8Okt2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar